Tahun 2005

Pada awalnya aku pernah sekolah di SMP Terbuka. Karena aku tidak betah tinggal di asrama (saat itu sekolah mewajibkan siswanya untuk tinggal di asrama) akhirnya aku kabur. Ya.. memang saat itu aku nakal, namun hanya beberapa saja yang tahu kelamnya hidupku saat itu. Aku sempat jadi pengangguran sampai aku mendaftar kembali menjadi siswa di Mts negeri tervaforit di kotaku.

Pertengahan tahun, karena ada masalah, keluargaku memutuskan untuk mengontrak rumah di daerah Gandusari, kurang lebih 11km dari rumahku yang asli. Rumah itu sejuk dan di depannya terdapat pohon mangga. Letaknya dipertigaan jalan yang menikung tajam. Jalan yang sering terjadi kecelakaan.

-===-

Tahun 2006

Aku masih nakal. Bahkan kewajibanku sebagai seorang muslim pun sering aku tinggalkan. Tanpa rasa takut. Memang sih sesekali saat imanku meningkat, aku lebih rajin dari biasanya.

Jalan depan rumah kontrakanku saat itu memang rawan. Seringkali ku saksikan kecelakaan demi kecelakaan, mulai dari yang ringan sampai korban meninggal mengenaskan. Beberapa kali aku sempat merasa mual melihat tubuh-tubuh yang terkoyak oleh dahsyatnya benturan. Dan kehidupan selalu berakhir dengan kematian.

-===-

Tahun 2007

Entah kenapa suatu hari aku merasakan bahwa hidupku akan segera berakhir. Saat itu aku merasa malaikat maut mengikutiku ke mana saja seolah-olah sudah tak sabar untuk mengambil nyawaku. Ketakutan, itulah yang aku rasakan saat itu. Ingatan akan dosa-dosa yang kulakukan dengan keberanian membuatku sangat takut.

Begitu paranoidnya aku, seringkali kutolak ajakan untuk pergi keluar kota atau pun cuma sekedar jalan. Saat itu berbagai macam caraku mati terlintas di otakku, tak terkecuali kematian karena kecelakaan di jalan. Saat itulah aku mulai untuk belajar kehidupan, meski aku tak bisa secepat kilat merubah diriku. Aku akui memang setan dan nafsu itu kadang kuat sekali menggodaku. Tetapi usahaku untuk melawannya selalu aku jaga.

Aku lulus dari Mts kemudian melanjutkan ke SMA negeri dekat rumahku yang asli, sehingga keluargaku pun pindah kembali ke rumah asli. Dari situlah niat untuk merubah hidupku semakin kuat. Aku mulai mencari siapa dan untuk apakah diriku....

-===-

Teman...
Seringkali kita merasa hidup kita akan lama sehingga kita sering mengabaikan Gusti Allah yang menciptakan kita. Memang benar sabda Kanjeng Nabi agar kita senantiasa mengingat kematian. Mengingat kematian sangat penting bagi kita untukmeningkatkan iman kita. Namun hanya sedikit sekali yang tersadar karena kematian.

Teman...
Andai sebentar lagi kamu mati, apa yang kamu rasakan? coba bayangkan saat ini kamu sudah ada di alam barzah. kamu lihat dari kejauhan jasadmu terbujur ditangisi keluarga dan kerabatmu. Apa yang kamu rasakan saat malaikat kubur datang dan siap menghakimimu? Sudah adakah bekalmu?

Jika dosa kita lebih banyak, mohonlah untuk hidup lagi dan anggap saat ini adalah kesempatan keduamu di dunia untuk memperbaiki diri sebelum nyawamu dicabut kembali. Semoga oleh Gusti Allah kita selalu diberi kekuatan, bimbingan dan kemudahan untuk selalu memperbaiki diri kita dan meraih ridho-NYA. Aamiin...

1 Komentar

Posting Komentar