Pedahuluan

Salah satu agroindustri yang ada di Kabupaten Jember adalah agroindustri yang berbahan baku ubi kayu. Agroindustri ini mengolah ubi kayu menjadi makanan yang disukai konsumen seperti tape dan keripik singkong. Diversifikasi produk olahan ubi kayu yang paling terkenal dan menjadi khas Kabupaten Jember adalah tape. Seiring perkembangan waktu produk tape mengalami variasi menjadi berbagai macam makanan dengan bahan baku tape. Salah satu bentuk olahan tape yang cukup digemari masyarakat adalah prol tape.

Prol Tape

Prol adalah produk makanan semi basah yang dibuat dengan pencampuran bahan secara bertahap dan proses akhirnya dengan pemanggangan adonan, dimana adonan tersebut terdiri dari tepung terigu, margarin cair, tepung maizena, garam, gula, telur, dan susu cair. Prol tape teksturnya sangat padat karena bahan dasarnya tape, perbandingan tape dan tepung terigu 6:1 (Saji, 2010).

Prol tape dapat dibuat menarik dengan penambahan coklat, kismis, sukade, keju. Salah satu prol tape yang terdapat di pasaran adalah poll tape singkong, pembuatan prol tape singkong sangat mudah seperti membuat prol pada umumnya. Prol tape singkong mempunyai warna kuning kecoklat-coklatan, teksturnya sangat soft, dan rasanya manis (Boga, 2002).

Pembuatan prol tape biasanya dari daging umbi singkong, berdasarkan penelitian Turyoni (2005), kulit putih singkong dapat diolah menjadi tape kulit singkong.

Faktor yang berpengaruh terhadap kualitas prol tape:

a. Gula
Desrosier (1988) menyatakan bahwa dalam pembuatan cake atau prol gula berfungsi sebagai pemberi rasa manis dan membentuk aroma yang khas. Aroma wangi gula terbentuk dari proses karamelisasi selama pembakaran. Bersamaan dengan proses karamelisasi akan terbentuk reaksi browning atau warna kuning kecoklatan (Boga, 2002).

b. Susu
Apriyantono (2009) menjelaskan fungsi susu dalam pembuatan cake atau prol adalah memperkaya nilai gizi, memperbaiki warna kulit, mempengaruhi rasa pada cake atau prol, dan memperkuat gluten karena kandungan kalsiumnya.

c. Telur
Telur mengandung lechitin yang mempunyai daya pengemulsi, sedangkan lechitin meningkatkan warna pada prol tape. Kandungan protein yang tinggi dari telur akan meningkatkan kualitas gizi dari prol tape selain membentuk rasa gurih yang khas (Anonim, 2008).

d. Tepung terigu
Prol tidak membutuhkan tepung terigu dengan kandungan protein tinggi. Tepung terigu dengan kadar potein rendah 7-9%, dengan butiran yang halus. Kandungan proteinnya yang rendah membantu selama proses pencampuran karena lebih mudah menyatu dengan bahan lain (Sutomo, 2007).


DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2008. Jenis-Jenis Hasil Ternak. Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan 30 Oktober 2010.
Apriyantono, A. 2009. Titik Kritis Kehalalan Bahan Pembuat Produk Bakery dan kue. http://www.halal guide.info/2011/05/07/titik kritis kehalalan bahan pembuat produk bakery dan kue/ [24November 2012]
Boga. 2002. Aplikasi Pengolahan Cake. Ed ke-1. Jakarta : Gramedia.
Desrosier,N.W. 1988. Teknologi Pengawetan Pangan. UI.Press.Jakarta
Saji, 2002. Resep Aneka makanan.Jakarta : Gramedia.
Sutomo, 2007. Pemanfaatan Tepung Terigu. Jakarta : Gramedia.
Turyoni D. 2005. Pembuatan Dodol Tape Kulit Singkong (Cassava). Semarang : Teknologi Jasa dan Produksi Universitas Negeri Semarang

Post a Comment